Bagi anak-anak, lagu memiliki peranan yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral, beragam pesan, semangat nasionalisme, dan kecintaan terhadap budaya. Sayangnya, lagu-lagu dengan lirik berbahasa daerah kurang diminati terutama oleh generasi sekarang. Berdasarkan hasil penelitian beberapa ahli, sebagian besar anak zaman now lebih mengenal lagu-lagu berbahasa asing daripada lagu berbahasa daerah di tanah air.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lagu anak-anak berbahasa daerah kurang dikenal. Pertama, sekaitan dengan pelajaran bahasa daerah yang mendapat tempat “lebih rendah” daripada pelajaran bahasa Indonesia atau bahasa asing. Kemampuan anak-anak dalam menguasai bahasa ibu ikut memengaruhi pengetahuan mereka terhadap lagu berbahasa daerah. Kedua, pengaruh dari lingkungan keluarga yang tidak memperkenalkan lagu berbahasa daerah kepada anak-anaknya. Ketiga, tidak banyak kebaruan dalam lagu anak-anak berbahasa daerah, ketinggalan zaman, liriknya sulit dicerna, dan hal-hal lain yang kurang mereka sukai.
Memang tidak banyak karya-karya lagu baru berbahasa daerah yang diciptakan untuk anak-anak. Kalaupun ada, lagu tersebut tidak begitu populer. Padahal usia kanak-kanak merupakan masa yang paling efektif untuk memperkenalkan bahasa ibu dan budaya asli sehingga tertanam kecintaan terhadap Indonesia dan kebinekaan.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan lagu anak-anak berbahasa daerah, PANDI lewat program MIMDAN akan menyelenggarakan Lomba Cipta Lagu Anak-anak Bahasa Daerah sebagai wadah apresiasi dan ekspresi dari pelaku seni untuk turut berpartisipasi menggunakan musik sebagai salah satu media utama mengembangkan wawasan budaya. Perlombaan ini diharapkan dapat memperluas gaung keberadaan budaya yang bertalian erat pula dengan aksara Nusantara di Indonesia dan sebagai salah satu bentuk pemajuan kebudayaan Nusantara secara umum yang kini beradaptasi di dunia digital.
MIMDAN adalah kepanjangan dari Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara, sebuah program dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sejak 2020 yang bekerja sama dengan para pegiat aksara dan lembaga kebudayaan internasional, UNESCO. Tujuannya agar aksara Nusantara dapat diterapkan dalam berbagai perangkat digital sehingga bisa digunakan oleh masyarakat secara luas. Salah satu program kegiatan PANDI adalah mengupayakan digitalisasi aksara Nusantara untuk kemudian menjadi Internationalize Domain Name (IDN) atau nama domain beraksara lokal dengan mendaftarkannya ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) selaku Organisasi yang bertugas untuk mengatur atau mengawasi beberapa tugas yang terkait dengan Internet termasuk dalam pendaftaran nama domain. Selanjutnya, program kegiatan berkembang dengan penyelenggaraan bertema aksara seperti webinar, simposium, kongres, perlombaan membuat website, pengembangan aplikasi aksara Nusantara, dan sebagainya.
Untuk memperluas publikasi program Mimdan, PANDI meluncurkan sebuah lagu tema bertajuk “Merajut Nusantara”. Lagu tersebut mendapat apreasiasi yang cukup baik di kalangan masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa media musik tetap efektif dalam menyebarkan semangat kebangsaan maupun wawasan budaya. Baik berupa lagu berbahasa Indonesia maupun berbahasa daerah.
Pemenang lomba bersifat tunggal, dan akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan trofi Kemenkominfo dan Kemenko PMK.*
Apabila ada pertanyaaan seputar perlombaan ini, peserta dapat menghubungi akun media sosial Merajut Indonesia atau narahubung Panitia Lomba Cipta Lagu Anak-anak Berbahasa Daerah: 0812-1230-0485.